mungin sudah saatnya untuk melangkah dengan tepat
tidak sekedar berjalan, tapi melaju dengan pesat
karena waktu tidak bisa menunggu hingga tenggat
semua seakan ikut berlari cepat
seperti busur panah yang dilepaskan melesat
dan aku enggan untuk tetap di tempat
hanya sekedar menangisi penat
sudah saatnya untuk mengajukan rasa yang menggugat
meskipun letih mendera sangat dahsyat
terus menampar sejuta luka yang belum sempurna terbebat
hanya karena ingin menggapai mimpi yang menjadi hasrat
walau ku tau persimpangan membuat jalanku tersendat
namun aku bosan untuk terus tercekat
di satu titik dimana aku berdiri menjadi renta menimbun tobat
tunggu aku di belokan hatimu yang selalu buatku terpikat
karena perhentianku kini semakin dekat...
by nara arati
No comments:
Post a Comment